Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 06 Desember 2009

Anatomi kamera SLR digital


Nulis lagi ah.. Hehe
kali ini saya akan membahas kamera SLR..
Kamera SLR dibagi 2 jenis,, kamera film dan digital..
Tapi kali ini saya akan membahas tentang bagian-bagian kamera SLR berikut fungsinya,antara lain:

1.) COMMAND DIAL mengatur kecepatan rana dan buakaan diafragma pada kamera tersebut, terdapat dua command dial (depan dan belakang) dan juga digunakan untuk mengatur fungsi-fungsi kamera lainya.

2.) LAMPU PEMBANTU AF/ANTI RED EYE untuk membantu kerja sensor auto fokus kamera dengan menerangi objek dalam keadaan cahaya minim. Selain itu, lampu ini juga berfungsi untuk mengurangi efek mata merah pada objek manusia

3.) LAMPU KILAT BUILT-IN adalah lampu kilat bawaan yang terpasang pada atap kamera.

4.)SELEKTOR MODE Berfungsi untk memilih fungsi fungsi otomatis atau manual dalam pengoperasian kamera.

5.) HAND GRIP adalah tempat untuk memegang kamera yg dibuat dngan ergonomis dan berfungsi sebagai wadah baterai kamera.

6.) TERMINAL KABEL DATA adalah untk tempat menghubungkan kamera dngan komputer, printer, dan perangkat lainya.

7.) PENGATUR DIOPTER digunakan untuk menyesuaikan gambaran viewfinder bagi fotografer dngan kondisi mata yang kurang ideal (minus atau plus) sehingga tetap dapat melihat gambar viewfinder dengan jelas tanpa menggunakan kaca mata.

8.) TOMBOL AE-L/AF-L dapat dipilih untuk "mengunci" pengukuran cahaya dan/atau fokus kamera pada pengoperasian secara otomatis.

9.) SELEKTOR SENSOR AF/TOMBOL KENDALI digunakan untuk memilih salah satu dari 5 sensor penajaman gambar.selain itu juga dgunakan untuk memilih gambar untuk ditayangkan di layar monitor dan mengatur fungsi lainya

10.) TOMBOL DRIVE MODE digunakan untuk memilih antara single(satu gambar setiap sekali menekan tombol pelepas rana)

11.) TOMBOL BRACKET mengatur kamera untuk menghasilkan beberapa gambar berturut turut dngan variasi pencahayaan lebih dan kurang dari hasil pengukuran cahaya awal

12.) TOMBOL PLAYBACK untk melihat gambar yang diambil pada layar monitor.

13.) TOMBOL MENU untuk mengatur kualitas gambar yang diambil,pemindahan data dari kamera kekomputer.

14.) TOMBOL ISO/SELEKTOR MOME REVIEW mengatur sensitivitas sensor pengambilan gambar kamera.

15.) TOMBOL WHITE BALANCE digunakan dengan sumber cahaya buatan

16.) TOMBOL ENTER/ZOOM untk melaksanakan setting kemera,penghapus gambar dan lain2. Dan juga dgunakan untuk memperbesar gambar.

17.) LAYAR MONITOR digunakan untuk melihat foto yang telah diambil dan disimpan dalam memory card, mengatur setting perekam gambar,melihat data dan seterusnya.

18.) TOMBOL DELETE untuk menghapus file foto dari memory card.

19.) PINTU AKSES MEMORY CARD melindungi celah slot tempat memory.

20.) TOMBOL SELEKTOR PENGUKUR CAHAYA memilih satu dari tiga macam pengukur cahaya yang ada pada kamera(matrix, spot, dan centerwighted).

21.) TUAS POWER untuk menyalakan atau mematikan kamera.

22.) TOMBOL KOMPENSASI PENCAHAYAAN untuk memodifikasi pencahayaan pengukur cahaya.

23.) TOMBOL LAMPU LCD untuk menerangi layar LCD untk melihat setting kamera dalam keadaan cahaya sekitar yang lemah.

24.) LAYAR LCD menunjukan kecepatan rana, bukaan diafragma, sensitivitas ISO sensor digital dan lain lain

25.) ToMBOL LAMPU KILAT untuk membuka lampu kilat dari posisi "rebah"nya di atap kamera.Selain itu juga digunakan menambah dan mengurangi pancaran lampu kilat.

26.) SELEKTOR MODE AF memilih mode pengoprasian auto fokus kamera.

27.) TERMINAL KABEL TENAGA EKSTERNAL digunakan untuk menghubungkan kamera dengan sumber daya eksternal.

Jumat, 04 Desember 2009

kamera


ditemukannya kamera di awal abad ke-19, benda ini sungguh besar dan berat. Ia berbentuk kotak dari kayu yang dicat hitam dengan kaki-kaki yang tidak kalah beratnya. Memakai kamera di awal lahirnya fotografi memang sesuatu yang sangat rumit.
Tidaklah heran kalau dunia jurnalistik foto tertinggal jauh dibandingkan dengan dunia jurnalistik tulis. Percetakan sudah bisa menyebarkan tulisan sejak lebih dari 200 tahun lalu. Namun, foto baru masuk surat kabar pertama kali di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 Maret 1880. Foto pertama di surat kabar itu adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown karya Henry J Newton.
Kamera yang berat memang telah menjadi kendala utama dunia jurnalistik. Wartawan foto jelas tidak akan produktif kalau kamera yang dipakainya sampai harus dibawa oleh beberapa orang sekaligus.
Kamera portabel
Sejalan dengan waktu, tuntutan dunia jurnalistik, juga tuntutan orang yang ingin memotret saat berpesiar, telah melahirkan kamera-kamera portabel. Yang paling legendaris, dan dipakai sampai awal tahun 60-an adalah Kodak Speedgraphic dengan film ukuran lebar 6 sentimeter (format medium).
Walau begitu, Kodak Speedgraphic pun sebenarnya masih besar ukurannya karena film yang dipakai pun berukuran besar. Teknologi yang ada saat itu belum memungkinkan film berukuran kecil bisa diproduksi massal, murah, dan tetap punya mutu bagus.
Maka, pada akhir tahun 50-an, saat film format 135 (lebar 35 milimeter) yang, antara lain, telah dirancang Oscar Barnack 30 tahun sebelumnya mulai bisa diproduksi besar-besaran, serta lahirnya kamera format 135 yang andal seperti Nikon F dan Nikon F2, dunia jurnalistik maju makin pesat. Mobilitas jurnalis foto jadi ringan karena kamera 135 bahkan bisa diangkat dengan satu jari dan bisa masuk dalam tas dengan mudah. Foto-foto perjalanan pun makin banyak dihasilkan.
Percepatan dunia fotografi pun melaju makin pesat saat kamera digital mulai dipakai pada awal tahun 90-an. Tanpa adanya film, ukuran kamera jelas bisa makin kecil dan kecil. Dunia digital juga menciptakan kamera-kamera jenis baru yang bentuk dan kemampuannya kian beragam.
Kalau dalam dunia permobilan dikenal mobil dengan setir kiri atau kanan, lalu dalam dunia peralatan dikenal peralatan untuk orang kidal atau orang normal, tidaklah demikian dalam dunia kamera.
Semua kamera yang ada di pasaran dirancang hanya untuk orang tidak kidal. Artinya, orang kidal harus mengoperasikan kamera dengan apa adanya, dengan
segala keterbatasan orang kidal saat memakai barang “normal”.
Secara umum, kamera harus dipegang dengan tangan kanan, dengan jari tengah, jari manis dan jari kelingking memegang dari depan, serta jempol memegang dari belakang. Telunjuk dirancang untuk memijit tombol pelepas rana.
Varian
Varian-varian dalam pengembangan bentuk kamera ideal akhirnya berkutat dengan pakem di atas. Pada kamera single lens reflex (SLR), pemakaian tangan kiri biasanya dilakukan untuk menyangga dan memutar gelang lensa, sedangkan pada kamera yang lebih ringan, seperti prosumer dan kamera saku, tangan kiri ikut memegang kamera agar lebih stabil.
Seperti telah disebutkan di atas, dunia digital memungkinkan kamera makin kecil dan kecil. Kita melihat kasus saat ini di mana kamera digital SLR Olympus memilih sensor ukuran kecil dengan akibat lensanya juga bisa mengecil. Lensa Olympus berpanjang fokal ekuivalen 400 milimeter dengan “bukaan” terbesar 3,5 cuma punya ukuran ulir depan 67 milimeter. Bandingkan dengan lensa 400 milimeter/f3,5 ukuran 135 normal (full frame) yang diameter depannya pasti minimal 85 milimeter.
Teknologi di masa depan pasti memungkinkan untuk membuat kamera 16 megapiksel dengan ukuran cuma sebesar pentol korek api saja. Namun, apakah kamera sekecil ini nyaman dipakai?
Problem dengan pengecilan ukuran kamera pasti akan mentok pada sebuah ukuran. Barang yang dipakai manusia punya batas-batas ukuran agar bisa dipakai secara nyaman. Agar tidak terlalu kecil, sebuah kamera di masa depan pasti akan menambahkan beberapa fungsi untuk mengisi ruang kosong yang tersisa.
Kemampuan rekam/pemutar video dan audio pada kamera sudah ada saat ini. Bukan mustahil di masa depan kamera juga berfungsi sebagai komputer pribadi yang menyimpan semua data dan keperluan seseorang untuk hidup dan berbisnis.
Yang bisa dipastikan saat ini adalah, laju kemajuan dan pencarian bentuk kamera ideal masih terus berlangsung dengan kecepatan sangat tinggi. Ukuran akan mentok pada sebuah ukuran, tetapi bentuk kamera akan menyesuaikan dengan kemampuan yang ditambahkan kepadanya.